Selasa, 18 Oktober 2016

khas dayak

Alat Musik Garantung, Khas Suku Dayak Kalteng


Garantung yang juga dikenal dengan sebutan agung atau ada juga yang menyebutnya gong, sebenarnya bentuknya mirip sekali dengan gong pada daerah lainnya khususnya daerah jawa.  Suku Dayak Kalimantan Tengah menjadikan alat musik garantung sebagai salah satu alat musik yang sakeral, hal ini dikarenakan alat musik ini biasa digunakan oleh masyarakat dayak yang memeluk agama Kaharingan pada ritual atau acara pada saat ada yang meninggal dunia.
ALAT MUSIK GARANTUNG

Sejarah Alat Musik Garantung

Ada yang mengatakan garantung mulai ada di daerah kalimantan tengah karena masuknya pengaruh budaya jawa yang di bawa oleh para pedagang yang berasal dari tanah jawa.  Hubungan antara pedagang dan masyarakat kalimantan tengah pada waktu tepatnya pada zaman Kerajaan Majapahit.  Walaupun demikian banyak juga yang beranggapan bahwa alat musik garantung datang ke pulau kalimantan karena pengaruh pedagang yang berasal dari Negara Cina, India dan Juga Melayu yang pada masa itu sangat mempengaruhi kebudayaan pada Masyarakat Suku Dayak Kalimantan.

Kesakeralan Garantung

Seperti yang diuraian pada kalimat pembuka artikel kali ini, garantung merupakan alat musik yang dipercaya sebagai alat musik yang sakeral dan mereka meyakini bahwa garantung adalah benda yang diturunkan dari Khayangan (dalam bahasa dayak disebut Lewu Tatau), garantung juga digunakan sebagai sarana dalam berkomunikasi dengan para leluhur.

Selain itu masyarakat juga memanfaatkan garantung sebagai sarana untuk memberi pengumuman kepada masyarakat luas kalau pada salah satu keluarga akan mengadakan pesta.  Dengan berbunyi garantung masyarakat di salah satu kampung akan segera mendatangi keluarga yang mengadakan pesta, bahkan biasanya warga kampung tetangga yang juga mendengar suara garantung akan menghadiri acara tersebut.
Pada saat acara Tiwah atau Acara Kematian, masyarakat dayak yang beragama Kaharingan akan memainkan garantung pada saat jenazah masih dimayamkan di rumah duka.  Mereka meyakini bahwa dengan memainkan garantung akan dapat mengantarkan roh orang yang meninggal dunia memasuki alam roh.
Dimainkan dengan irama khusus Garantung akan menjadi musik pengiring Tarian Sakral yang mereka sebut dengan nama Tarian Kanjan.  Tari Kanjang in ijuga diyakini akan dapat mengatarkan roh ke alam roh.
Garantung bukan hanya digunakan sebagai alat musik tradisional saja, namun masyarakat dayak juga menjadikannya sebagai benda yang sangat berharga, hal ini dibuktikan dengan menjadikan garantung sebagai salah satu mas kawin pada saat pemuda ingin melamar gadis pujaan hatinya.
Pada zaman dahulu pemuda diharuskan untuk memberikan garantung sebagai salah satu dari mas kawinnya, namun pada sekarang ini karena garantung bisa dikatakan sebagai benda yang terbatas, maka mas kawin yang seharusnya adalah garantung diganti dengan uang atau diuangkan, jadi tetap saja harus menggunakan garantung namun dalam bentuk uang.  Hal ini akan tertulis pada saat melakukan perjanjian pada saat acara lamaran.
Nah, karena sangat berharganya garantung di mata masyarakat suku dayak kalimantan, khususnya kalimantan tengah.  Konon dulunya garantung juga dijadikan sebagai penanda status sosial seseorang, bagi mereka yang mempunyai banyak garantung maka ia akan semakin dihormati.


sumber

5 komentar: